Memahami 3d Printing

Jika Anda berkecimpung dalam bisnis pengembangan produk baru, biasanya Anda perlu menunjukkan kepada klien atau pelanggan bagaimana bentuk dari produk yang ingin dibuat. Berdasarkan pengalaman Bonanza88, tidak ada yang lebih baik daripada memiliki prototipe atau model serupa asli dari produk yang ingin dibuat yang dapat Anda sentuh, pegang, dan rasakan.

Satu-satunya masalah adalah membuat sebuah prototipe membutuhkan waktu lama baik dengan tangan dan mesin. Lalu membuat prototipe yang benar dapat menghabiskan banyak uang, bahkan hingga ratusan juta.

Sebelum ada hal-hal seperti desain berbantuan komputer atau Computer Aide Design (CAD) dan laser, model dan prototipe diukir dengan susah payah dari kayu atau disatukan dari potongan-potongan kecil kartu atau plastik. Mereka bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk membuatnya, dan karenanya menghabiskan banyak uang.

Bayangkan membangun prototipe mobil kayu konvensional. Dulu, itu dikerjakan dengan memakai balok kayu solid dan mengukirnya sedikit demi sedikit hingga ke bentuk yang diinginkan.

Apalagi jika Anda seorang arsitek dan ingin membuat model demo rumah yang ingin dibangun. Prosesnya bisa sangat memakan waktu dan tenaga karena Anda perlu memotong potongan replika miniatur dinding dari kartu dan merekatkannya bersama-sama.

Dengan perkembangan teknologi yang lebih baik, datanglah ide yang disebut rapid prototyping (RP) sebagai solusi untuk masalah ini. Itu berarti mengembangkan model dan prototipe dengan metode yang lebih otomatis, biasanya dalam hitungan jam atau hari daripada berminggu-minggu seperti pembuatan prototipe tradisional dulu.

Pencetakan 3D atau 3D Printing adalah perpanjangan logis dari ide ini di mana desainer produk membuat prototipe cepat mereka sendiri, dalam hitungan jam, menggunakan mesin canggih yang mirip dengan printer inkjet.

Printer 3D tipikal sangat mirip dengan printer inkjet yang dioperasikan dari komputer. Ini membangun model 3D satu lapis pada satu waktu, dari bawah ke atas, dengan berulang kali mencetak di area yang sama dalam metode yang dikenal sebagai fused depositional modeling (FDM). Bekerja sepenuhnya secara otomatis

Namun, di mana printer inkjet menyemprotkan tinta cair dan printer laser menggunakan bubuk padat, printer 3D tidak menggunakan keduanya. Ya, bagaimanapun Anda tidak dapat membuat model 3D dengan menumpuk air berwarna atau debu hitam! Yang bisa Anda modelkan adalah plastik.

Jadi, printer 3D pada dasarnya bekerja dengan mengekstrusi plastik cair melalui nosel kecil yang bergerak tepat di bawah kendali komputer. Pada prosesnya printer akan mencetak satu lapisan terlebih dulu dan menunggunya sampai kering serta mengeras.

Kemudian itu akan mencetak lapisan berikutnya di atas lapisan sebelumnya. Demikian seterusnya. Hasil akhir yang akan Anda dapatkan adalah prototipe atau model 3D yang tampak menakjubkan.

Singkatnya, printer 3D menggunakan CAD untuk membuat objek 3D dari berbagai bahan, umumnya plastik cair. Printer 3D dapat hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran mulai dari peralatan yang dapat ditaruh di atas meja hingga model konstruksi besar yang digunakan dalam pembuatan rumah cetak 3D.

Fleksibilitas, akurasi, dan kecepatan printer 3D menjadikannya alat yang menjanjikan untuk masa depan manufaktur. Sekarang banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan printer 3D untuk membuat prototipe mereka dalam hitungan jam.

Ini jelas lebih baik daripada membuang-buang waktu berbulan-bulan dan berpotensi menghabiskan jutaan dolar dalam penelitian dan pengembangan. Faktanya, beberapa bisnis mengklaim bahwa printer 3D membuat proses pembuatan prototipe 10 kali lebih cepat dan lima kali lebih murah daripada proses R&D normal.

Printer 3D dapat mengisi peran di hampir setiap industri. Mereka tidak hanya bisa digunakan untuk membuat prototipe. Banyak printer 3D ditugaskan untuk mencetak produk jadi.

Printer 3D memiliki fleksibilitas kemampuan mencetak yang sangat tinggi. Misalnya, mereka dapat menggunakan plastik untuk mencetak bahan kaku, seperti kacamata hitam. Mereka juga dapat membuat objek yang fleksibel, termasuk casing ponsel atau gagang sepeda, menggunakan karet hibrida dan bubuk plastik.

Beberapa printer 3D bahkan memiliki kemampuan untuk mencetak dengan serat karbon dan bubuk logam untuk produk industri yang sangat kuat. 

Sekolah-sekolah di negara maju di seluruh dunia sudah mulai menggunakan printer 3D untuk membawa pembelajaran langsung ke kelas dengan mencetak tulang dinosaurus tiga dimensi atau lainnya. Menurut Bonanza88, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi teknologi pencetakan 3D menjadikannya pengubah permainan untuk industri apa pun.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *