Masa depan pasar judi Asia di 2023

Dengan lebih dari 60% populasi dunia, selera budaya untuk bertaruh, pertumbuhan kelas menengah, dan kepercayaan luas pada kekuatan keberuntungan, menurut Bonanza88 Asia adalah lingkungan yang sempurna untuk beberapa pasar dunia yang paling menarik.

Jadi, tak mengherankan bila Asia adalah rumah bagi raksasa iGaming yang sudah mapan dan pasar yang sedang naik daun, memberikan masa depan yang cerah bagi para operator di kawasan ini.

Meskipun akses di beberapa wilayah bisa sedikit rumit, permainan judi dan taruhan adalah salah satu bentuk rekreasi favorit yang sudah mendarah daging di banyak budaya Asia.

Pemain Asia senang bepergian untuk mengunjungi kasino saat mereka membutuhkannya, serta sering mengunjungi opsi lepas pantai. Menurut Federasi Balap Asia, lebih dari 50 persen aktivitas perjudian di kawasan itu ada di pasar abu-abu.

Di beberapa negara, ada dorongan untuk meliberalisasi pasar perjudian. Misalnya di Thailand sedang membahas detail regulasi pasar perjudian.

Lalu Vietnam juga sedang menguji program percontohan untuk memungkinkan penduduk setempat bermain di kasino yang sebelumnya hanya menerima turis.

Ada juga beberapa negara bagian di India yang sedang mempertimbangkan untuk memiliki regulasi yang secara resmi mengatur perjudian online di wilayah mereka.

Kemudian seiring dengan pasar perjudian, cryptocurrency juga sedang booming di seluruh wilayah tersebut.

Hal ini dengan cepat menjadikan crypto sebagai bagian penting dari ekosistem pembayaran, bersama dengan sistem pembayaran lokal yang unik seperti yang digunakan di India.

Berdasarkan data, ada beberapa hal menarik terjadi di pasar judi Asia, seperti:

1. Di Georgia, sektor perjudian tumbuh sebesar 23 persen pada tahun 2020

Industri perjudian menjadi satu-satunya bagian dari perekonomian nasional mereka yang tidak mengalami penurunan selama pandemi. Dengan ledakan pasar ini, pihak berwenang bahkan telah mencoba memberlakukan pembatasan pada bisnis perjudian.

Termasuk menaikkan usia perjudian resmi menjadi 25 tahun (untuk turis, mulai dari 18 tahun). Namun, pembatasan baru sepertinya tidak akan mengakhiri dahaga penduduk lokal untuk berjudi.

2. Di Turki, perjudian diatur secara ketat.

Meski tergolong negara Islam, undang-undang mereka mengizinkan taruhan pada olahraga (sepak bola adalah salah satu hiburan favorit negara tersebut), pacuan kuda, permainan untung-untungan, lotere, permainan angka, dan permainan kemenangan instan. Setiap permainan diatur oleh otoritas terpisah.

3. Armenia telah menjadi pusat inovasi regional

Meski bukan negara besar di wilayah Asia, Armenia telah menjadi penghubung utama dengan populasi yang melek teknologi dalam 2 tahun terakhir.

Dunia perjudian juga terpengaruh, di mana persentase partisipasi perjudian di sini enam kali lebih tinggi daripada di Inggris Raya, yang merupakan salah satu pusat utama industri perjudian di Eropa.

4. Kazakhstan Jadi Destinasi Judi.

Dengan memiliki dua zona khusus untuk kasino, secara mengejutkan telah mengubah Kazakhstan menjadi tujuan utama buat penjudi dari China dan Rusia, di mana perjudian dilarang.

5. Warga Jepang habiskan puluhan miliar dolar untuk taruhan olahraga 

Penjudi Jepang terdata menghabiskan banyak uang untuk taruhan olahraga di sportsbook asing, kira-kira 40 miliar USD setiap tahun.

6. Permainan Lotere Meningkat di Korea Selatan

Selama masa pandemi, Korsel mengalami peningkatan dalam hal pembelian tiket lotere oleh warganya. Hal ini diduga didorong oleh pembatalan sebagian besar acara olahraga dan pacuan kuda.

7. Penjudi China menghabiskan 1 triliun Yuan

Penjudi asal China diperkirakan mengeluarkan total hingga 1 triliun Yuan (145,5 miliar USD) setiap tahun untuk perjudian online. Sebagian besar dalam mata uang kripto.

Sementara itu, satu-satunya peluang taruhan resmi di negara dengan populasi terbanyak di dunia itu adalah Lotere Kesejahteraan dan Lotere Olahraga milik negara.

Dari sisi preferensi permainan di setiap negara, selera pemain saat ini sudah melampaui yang klasik (slot, roulette, blackjack).

Di Cina, sic bo, mahjong, dan pai gow masih sangat populer. Sementara pemain Vietnam menikmati permainan dadu bau cua tom ca dan permainan token xoc dia. Pemain dari Indonesia, di sisi lain,  menikmati permainan tembak ikan dan permainan domino qiu qiu.

Karena unsur interaksi sosial, permainan live dealer populer di negara-negara seperti Georgia, Iran, Irak, China, dan di beberapa tempat lain.

Faktanya permainan live dealer melihat peningkatan besar dalam aktivitas selama pandemi, dan mereka diharapkan untuk mempertahankan popularitasnya.

Sejauh menyangkut taruhan olahraga, sepak bola, hoki, dan kriket sangat populer di India dan Pakistan, bisbol populer di Jepang, dan tinju memimpin di Kazakhstan.

Fenomena esports juga menyebar seperti api, terutama di China dan Korea Selatan, dengan generasi petaruh olahraga berikutnya yang bertaruh pada Counter Strike, League of Legends, Fortnite, DOTA 2 dan video game top lainnya.

Menurut Bonanza88 dan para pakar, industri perjudian Asia akan mengalami peningkatan pesat di 2023. Oleh karenanya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk masuk ke pasar Asia sebelum terlambat mengikuti ledakan pertumbuhan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *